Sabtu, 05 Januari 2019

Cek Rp.175.000.000 pin 25f4777in 25f4777in 25f



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Era globalisasi telah membuat mobilitas manusia dan pertukaran informasi. Komunikasi internasional terjadi antara berbagai budaya yang berbeda. Dalam bisnis internasional, pasti pernah menghadapi berbagai ketidakpahaman/perbedaan terhadap relasi yang berbeda budaya. Segala aturan mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh menurut budaya mereka sudah dilakukan namun kadang tetap gagal membangun komunikasi.
Menurut Hardjana (2003), komunikasi berarti pemberitahuan pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan. Esensi komunikasi terletak pada proses, yakni aktivitas yang “melayani” hubungan antar pengirim dan penerima pesan melampaui ruang dan waktu. Guo-Ming Chen dan William J. Strarosta mengatakan bahwa komunikasi antar budaya ini adalah proses negosiasi antar orang dari budaya berbeda. Saat ini, para usahawan internasional semakin banyak menyadari bahwa bekerja dilingkungan multi-kultural harus siap berhadapan dengan perbedaan nyata dalam segala hal, mulai dari gaya komunikasi, etika sosial, hingga nilai-nilai dasar. Berhasil diterima dengan tangan terbuka oleh rekan asing dan berhasil mengubah perbedaan kultural menjadi keunggulan kompetitif yang jauh lebih baik formalitas bisnis.. Oleh karena itu harus dikembangkan rencana negosiasi, yang akan meminimalkan kesalah pahaman dan konflik potensial.


B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian negosiasi internasional lintas budaya?
2. Bagaimana negosiasi dalam lintas budaya?
3. Bagaimana komunikasi antar budaya yang baik?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan penulisan makalah ini untuk mempelajari solusi pemecahan masalah pada negosiasi bisnis internasional lintas budaya.


BAB II
PEMBAHASAN

A. NEGOSIASI DALAM DUNIA BISNIS
Bernegosiasi dalam dunia bisnis merupakan hal terpenting untuk mencapai tujuan. Negosiasi adalah mengenai sikap. Orang dari budaya yang berbeda akan menggunakan gaya negosiasi dan pendekatan yang berbeda. Beberapa budaya memandang proses negosiasisebagai situasi “win-win” (menang-menang), yaitu suatu proses dimana kedua pihak memperoleh hasil. Budaya lain menerapkan mental zero sum (jumlah nol) di mana perolehan seseorang harus selalu setara dengan kerugian seseorang yang lain. Jumlah perolehan netto dan kerugian netto selalu nol. Individu dari budaya yang memandang negosiasi sebagai prisma “win-lose” (“menang-kalah”) ini melihat proses tersebut sebagai sutau rangkaian pertarungan menjadi menang-kalah. Sebaliknya individu dari perspektif”menang-menang” memandang negosiasi sebagai upaya kolaborasi mencari perolehan total yang maksimal. Pola umum negosiasi bisnis adalah penjual lebih suka melakukan pendekatan menang-menang, sementara pembeli cenderung kearah zero sum game (permainan jumlah nol).
Negosiator yang baik adalah seorang yang mengerti benar tentang usahanya ataupun segala keinginan calon mitra bisnisnya. Disini saya akan menguraikan hal apa saja yang bisa dilakukan agar negosiasi yang kita lakukan sesuai dengan yang diharapkan.
1.       Untuk melakukan negosiasi kita harus memiliki penampilan yang baik, mulai dari bahasa sampai dengan gaya tubuh anda. Dengan penampilan yang baik anda akan terlihat lebih professional dan lebih menarik.
2.       Anda harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik sehingga calon mitra bisnis mengerti maksud dan tujuan anda.  Untuk dapat berkomunikasi dengan baik tentunya anda harus paham terhadap bidang bisnis yang anda geluti.
3.        Anda harus bisa mengendalikan emosi anda karena dalam suatu negosiasi binsnis berbagai kemungkinan bias terjadi.
4.        Kita harus bias membedakan antara basa-basi dengan tujuan.negosiasi
Sebenarnya masih banyak poin-poin agar negosiasi biasa berhasil, tapi menurut  uraian saya diatas adalah garis besarnya yang harus anda persiapkan sebaik mungkin. Ingat sebaik apapun produk atau jasa anda tanpa negosiasi tentunya bisnis kita akan lama majunya.
Negosiasi adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari dengan kita sadari maupun tidak, sebagai contoh ketika kita sedang berbelanja atau membeli sesuatu di pasar, maka kita akan terlibat suatu proses tawar-menawar harga barang yang akan kita beli (kecuali apabila kita membeli disupermarket/minimarket kita tidak akan bisa menawar), dalam hal ini berarti kita sedang melakukan praktik negosiasi. Begitu juga ketika kita sedang meminta sesuatu kepada orang tua kita, misalkan kita menginginkan handphone (HP) namun orang tua kita malah membujuk kita dengan janji akan dibelikan sepeda dan tidak membelikan HP dengan alasan tertentu, dalam hal ini orang tua kita melakukan proses negosiasi dengan kita.
Selain mempunyai tujuan, negosiasi juga mempunyai manfaat. Manfaat yang diperoleh dari sebuah proses negosiasi di dalam pengertian bisnis resmi antara lain adalah :
1.      Untuk mendapatkan atau menciptakan jalinan kerja sama antar badan usaha atau institusi ataupun perorangan untuk melakukan suatu kegiatan atau usaha bersama atas dasar saling pengertian. Dengan terjalinnya kerjasama antar kedua belah pihak inilah maka tercipta sebuah transaksi bisnis yang saling terkait, sehingga membuat hidup perekonomian. Dengan kata lain, bahwa suatu proses negosiasi bisnis merupakan bagian dari suatu proses interaksi guna menghidupkan perekonomian dalam skala yang lebih luas.
2.      Dalam sebuah perusahaan, sebuah proses negosiasi akan memberikan manfaat untuk menjalin hubungan bisnis yang lebih luas dan juga untuk mengembangkan pasar, yang diharapkan memberikan peningkatan penjualan. Proses negosiasi bisnis juga akan menghasilkan harga yang lebih baik dan efisiens, yang memberikan keuntungan yang lebih besar. Dalam jangka panjang hal ini akan memberikan kemajuan dari sebuah perusahaan.

B. KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
Komunikasi dan kebudayaaan tidak sekedar dua kata tetapi dua konsep yang tidak dapat dipisahkan, “harus dicatat bahwa studi komunikasi antarbudaya dapat diartikan sebagai studi yang menekankan pada efek kebudayaan terhadap komunikasi (William B. Hart II, 1996). Definisi komunikasi antarbudaya yang paling sederhana, yakni komunikasi antar pribadi yang dilakukan oleh mereka yang berbeda latar belakang kebudayaannya. .Dalam kenyataan sosial disebutkan bahwa manusia tidak dapat dikatakan berinteraksi sosial kalau tidak berkomunikasi. Demikian pula dapat dikatakan bahwa interaksi antarbudaya yang efektif sangat tergantung dari komunikasi antar budaya.
Pada hakekatnya proses komunikasi antar budaya sama dengan proses komunikasi lain, yakni suatu proses yang interaktif dan transaksional serta dinamis. Komunikasi yang interaktif adalah komunikasi yang dilakukan oleh komunikator dengan komunikan dalam dua arah/timbal balik (two way communication) namun masih berada pada tahap rendah (Wahlstrom, 1992). Komunikasi transaksional meliputi 3 unsur penting, yakni ; (1) keterlibatan emosional yang tinggi berlansung berkesinambungan atas pertukaran pesan ; (2) peristiwa komunikasi meliputi seri waktu yang berkaitan dengan masa lalu, kini dan akan datang ; dan (3) partisipan dalam komunikasi antarbudaya menjalankan peran tertentu. Komunikasi bersifat dinamis karena proses tersebut berlansung dalam konteks sosial yang hidup, berkembang dan berubah-ubah berdasarkan waktu, situasi dan kondisi. Ketiga proses tersebut harus didukung unsur-unsur komunikasi yang lengkap, yaitu komunikator, komunikan, pesan/simbol, media, efek/umpan balik, suasana dan gangguan yang terjadi dalam komunikasi.
Dalam komunikasi antar budaya harus dibangun komunikasi yang efektif. Sedikitnya ada lima aspek yang harus dipahami, yaitu :
1.      kejelasan (clarity)
2.      ketepatan (accuracy)
3.      konteks (contex)
4.      alur (flow)
5.      budaya (culture).
Berikut ini strategis komunikasi yaitu dengan lebih mengenal mitra bicara, mengetahui tujuan komunikasi tersebut, memperhatikan konteks, mempelajari budaya dan memahami bahasa. Komunikasi yang efektif antarbudaya harus didahului oleh hubungan antarbudaya yang harmonis supaya pencapaian informasi sesuai harapan.
1.      Komunikasi Antar Budaya menurut Para Ahli

Selain Stewart, Hamid Mowland juga berpendapat bahwa komunikasi antar budaya sebagai human flow across national boundaries. Asumsi tersebut merupakan sekelompok manusia yang menyebrangi lintas budaya. Seperti adanya keterlibatan suatu konferensi internasional di mana bangsa-bangsa dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain.

Dengan kata lain, komunikasi antarbudaya ini akan terjadi ketika adanya komunikasi antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda demi mencapainya suatu tujuan komunikasi yang sama serta terjalin interaksi yang lancar pada hakekatnya.
Sedangkan menurut para ahli yang lain ada yang berpendapat seperti Sitaram (1970) yang mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya merupakan seni untuk memahami dan saling pengertian antara khalayak yang berbeda kebudayaan.

Berbeda halnya dengan Srnover dan Porter (1972) yang berpendapat bahwa komunikasi antarbudaya terjadi manakala bagian yang terlibat dalam kegiatan komunikasi tersebut mempunyai latar belakang budaya dan pengalaman yang berbeda. Latar belakang tersebut mencerminkan nilai yang dianut oleh kelompoknya berupa pengalaman, pengetahuan, dan nilai






2.      Fungsi Komunikasi Antar Budaya
Adapun beberapa fungsi dari komunikasi antarbudaya di antaranya :
·         Menyatakan Identitas Sosial: Dengan adanya komunikasi antarbudaya, individu tersebut dapat menunjukkan identitas sosialnya sendiri.
·         Menyatakan Intergasi Sosial: Komunikasi antarbudaya dapat menyatukan dan mempersatukan antar pribadi dalam interaksi tersebut. 
·         Menambah Pengetahuan: Komunikasi antarbudaya pun dapat memberikan wawasan yang baru, bahkan wawasan yang belum pernah diketahui oleh individu tersebut.
·         Hubungan Interaksi: Selain itu, komunikasi antarbudaya juga dapat menciptakan hubungan yang komplementer serta hubungan yang selaras.
Di dalam komunikasi antarbudaya pun juga terdapat fungsi sosial, di antaranya :
·         Pengawasan: Pada umumnya, kegiatan komunikasi antarbudaya terjadi ketika komunikator dan komunikan yang berbeda kebudayaan. Fungsi ini lebih banyak digunakan oleh media masa.
·         Penghubung: Komunikasi antarbudaya ini dapat juga dijadikan sebagai jembatan bagi setiap individu yang memiliki kebudayaan yang berbeda. Biasanya, Beda individu atau lebih akan menyampaikan presepsi mereka yang berbeda-beda.
·         Sosialisasi Nilai: Di sini, fungsi komunikasi antar budaya dapat memberikan ajaran dan perkenalan nilai-nilai dari suatu kebudayaan suatu masyarakat lain.
·         Menghibur: Dalam hiburan pun juga ada kegiatan komunikasi antar budaya. Hal ini dapat ditemukan seperti di saat menonton tarian, nyanyian, bahkan drama sekaligus.

3.      Tujuan Komunikasi Antar Budaya

Komunikasi antarbudaya terjadi bertujuan untuk mengurangi tingkat ketidakpastian. Seperti halnya ketika ada dua individu yang sedang berkomunikasi, namun kedua individu tersebut menggunakan bahasa yang berbeda-beda karena kebudayaan yang berbeda.
Sehingga, komunikasi antarbudaya inilah yang akan berperan sebagai alat untuk mengurangi tingkat keidakpastian logika maupun definisi dari topik yang sedang dibicarakan. Bahkan, komunikasi antarbudaya pun juga bertujuan sebagai alat efektifitas komunikasi. Agar informasi yang disampaikan itu dapat dimengerti secara efektif, maka diperlukan adanya komunikasi antarbudaya ini.



C. PEMECAHAN MASALAH
Fase paling kritis dari bisnis internasional adalah negosiasi pertama, dan oleh karenanya persiapan yang panjang sangat penting. Berikut beberapa tip persiapan negosiasi :
1)      Adalah penting untuk memahami pentingnya kedudukan di Negara lain ; mengetahui siapa pengambil keputusan, membiasakan dengan gaya bisnis perusahaan asing ; dan mengetahui masalah-masalah dengan baik.
2)      Prioritaskan apa-apa yang paling penting yaitu kebutuhan dan pisahkan poin-poin tersebut dari yang kurang penting yaitu keinginan. Cara ini akan memungkinkan fokus pada apa yang terpenting dalam agenda.























BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada dunia bisnis internasional seringkali para usahawan berinteraksi dengan berbagai relasi dari berbagai negara dengan budaya yang berbeda. Dalam menjalankan negosiasi perlu dipahami dan dipelajari komunikasi yang efektif antar budaya sehingga mampu meminimalisasikan konflik yang akan terjadi. Proses negosiasi awal merupakan hal terpenting sehingga perlu berbagai strategi dan langkah yang tepat supaya tercapai kesepakatan.
Apabila tetap terjadi konflik dalam proses negosiasi, maka ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk memenyelesaikannya, yaitu kompromi, bersedia menolong, menghindar, integrasi dan dominasi. Pemilihan salah satu metode ini harus disesuaikan dengan budaya dari relasi bisnis sehingga masalah yang dihadapi bisa diselesaikan dengan sukses tanpa menimbulkan masalah baru.

      B. Saran

Demikian makalah ini dapat kami selesaikan. Kami berharap agar makalah yang kami susun ini menjadi bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dan menambah wawasan mengenai negosiasi interenasional lintas budaya khususnya dalam permasalahan di mata kuliah manajemen lintas budaya.


DAFTAR PUSTAKA



Cek Rp.175.000.000 pin 25f4777in 25f4777in 25f

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Era globalisasi telah membuat mobilitas manusia dan pertukaran informasi. Komunikasi in...